Bersaing dengan 40 Negara, LKP Abdi Bangsa Institute Raih Medali Internasional

Bersaing dengan 40 Negara, LKP Abdi Bangsa Institute Raih Medali Internasional

Perak, Ditjen Vokasi PKPLK - Lembaga Kursus dan Pelatihan (LKP) Abdi Bangsa Institute lagi-lagi menunjukkan taringnya di kancah internasional. Dua peserta didiknya berhasil meraih medali perunggu dalam kompetensi internasional Malaysia Culinary World Cup di Perak, Malaysia pada 27-29 Juni 2025.


Dua jawara tersebut adalah Amas dan Arky Mochamad Fadhilah. Walaupun dua pemuda asal Cianjur tersebut baru pertama kali mengikuti lomba, mereka berhasil menembus panggung internasional dan membawa medali di ajang bergengsi tersebut. 


Amas menjelaskan bahwa persiapan perlombaan hanya dalam waktu satu bulan dan berdasarkan seleksi dari pihak LKP terlebih dahulu. Ia bersyukur bisa membuktikan diri untuk bisa menjadi perwakilan dalam kompetisi. 


“Kami latihan bersama chef-chef pengajar di Abdi Bangsa Institute. Kami pun membagi tugas, saya membuat appetizer dan dessert sementara Arky membuat menu main course,” terang Amas.


Lebih lanjut, Amas bercerita bahwa banyaknya pesaing dari berbagai negara membuat ia dan Arky sempat gugup. Akan tetapi, dengan ketekunan dan bekal selama kursus, mereka yakin untuk menampilkan yang terbaik di antara 40 perwakilan negara yang ada di dunia.


Amas mengungkapkan, “Ini sebagai bukti hasil praktik kursus bahwa kami pun bisa berprestasi dan membanggakan.”


Kuasai Keterampilan Kuliner Lewat Kursus


Langkah Amas di bidang kuliner dimulai sejak kursus perhotelan di LKP Abdi Bangsa Institute. Dengan program vokasi satu tahun Amas belajar dari nol terkait dunia hospitality dari A sampai Z. 


“Saya menjatuhkan hati di bidang kitchen atau boga, khususnya di bagian cold kitchen,”


Sama seperti Amas, Arky pun memiliki ketertarikan yang sangat kuat di bidang kuliner. Melihat banyak keluarganya berprofesi di bidang kuliner, membuatnya ikut kursus perhotelan. Ia pun sangat bersyukur bisa terpilih menjadi perwakilan LKP ABdi Bangsa Institute untuk mengikuti kompetisi sebagai bentuk portofolio.


“Persiapannya pun dalam segala hal seperti condiment, mental, fisik, dan lainya supaya lebih sempurna saat kompetisi,” terang Arky lebih lanjut. 


Unggul di bidang main course, menurut Arky, kursus perhotelan membantunya dalam mengembangkan keterampilan tersebut. Ia pun sedang menggali potensinya untuk memasak masakan dunia, tidak hanya nusantara.


“Saya bermimpi menjadi chef internasional dan membuka usaha di bidang kuliner, entah membuka kafe, food court, ataupun lainnya,” ujar Arky mengungkapkan mimpinya.


Sebagai informasi, baik Amas maupun Arky, mereka telah menempuh on job training (OJT) di Shangri-La Golden Sansd, Malaysia di awal tahun 2025. Dari OJT tersebut keterampilannya semakin terasah dan mereka bisa tahu budaya industri perhotelan dunia. Arky pun sudah diterima kerja di Hotel Shangri-La Jakarta sebelum lulus. (Zia/Dani)