Hadirkan Inovasi Pembelajaran Digital berbasis VR dan IoT, PKBM Banyutowo Kolaborasi dengan PTIK UNS

Hadirkan Inovasi Pembelajaran Digital berbasis VR dan IoT, PKBM Banyutowo Kolaborasi dengan PTIK UNS

Klaten, Ditjen Vokasi PKPLK - Untuk menjawab tantangan pendidikan di era digital, Tim Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer (PTIK) Universitas Sebelas Maret (UNS) menggelar program bertajuk “Pengembangan Kompetensi Masyarakat PKBM: Inovasi Pembelajaran Digital melalui Game Edukatif berbasis VR dan IoT di Basecamp Selasar (Sekolah Alam Solo Raya), Desa Taji, Juwiring, Klaten, beberapa waktu lalu.


Kegiatan ini tersebut menyasar warga belajar PKBM Banyuwonto dan Siswa Sekolah Dasar kelas 3 hingga 6 yang tergabung dalam PKBM Banyutowo. Para peserta diajak mengeksplorasi teknologi virtual reality (VR) dan internet of things (IoT) melalui pendekatan pembelajaran interaktif berbasis permainan edukatif dan praktik langsung perakitan perangkat digital.


Tim PTIK UNS beranggotakan sembilan mahasiswa yang diketuai oleh Khoirul Huda Indra Atmoko, dengan bimbingan dari Dosen PTIK UNS, Cucuk Wawan Budiyanto. Para peserta diperkenalkan pada konsep dasar VR dan IoT, dilanjutkan dengan eksplorasi simulatif di ruang virtual, dan praktik langsung merakit perangkat IoT sederhana seperti sensor suhu.


“Kami ingin mengubah cara belajar konvensional menjadi pengalaman yang menyenangkan, imersif, dan aplikatif. Siswa tidak hanya memahami teori, tapi juga langsung mengimplementasikan teknologi mutakhir,” jelas Khoirul.


Kegiatan ini bertujuan menumbuhkan keterampilan abad ke-21, seperti berpikir kritis, kreativitas, dan kolaborasi, sekaligus membuka akses teknologi bagi siswa dari latar belakang beragam. Dengan metode problem-based learning, program ini memicu minat siswa terhadap sains dan teknologi, sekaligus menyiapkan mereka menghadapi peluang karier masa depan di era Industri 4.0.


Antusiasme peserta terlihat sepanjang kegiatan. “Sesi VR-nya seru, tapi sayangnya terlalu singkat,” ujar salah satu siswa, yang berharap waktu eksplorasi di dunia virtual bisa lebih panjang. Sementara itu, peserta lain mengaku lebih memahami dasar-dasar IoT setelah mengikuti program.


Program ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pendidikan tinggi dan masyarakat, khususnya melalui PKBM, mampu memperluas akses pendidikan teknologi secara lebih merata dan berkeadilan. Inisiatif ini juga sejalan dengan visi Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah untuk memperkuat karakter dan keterampilan peserta didik melalui pendekatan pembelajaran yang relevan dengan zaman. (Esha/Dani)